Twitter Berperan Penting Pada Kampanye Politik 2012

Twitter merupakan situs jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya menyebarluaskan informasi kepada khalayak ramai. Bahkan, fungsinya bisa dimanfaatkan sebagai media kampanye politik, khususnya yang terjadi di tahun ini.

Dilansir Phys, Senin (7/5/2012), para kandidat, ahli strategi atau tim sukses, jurnalis dan politikus bisa memanfaatkan Twitter. Dengan hanya 140 karakter huruf, mereka bisa terhubung melalui jaringan sosial dan mendapatkan maupun memberikan informasi penting yang dikenal dengan sebutan, tweets.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Research Center menemukan bahwa sekira 13 persen dari penduduk dewasa di Amerika Serikat telah tergabung dengan situs jejaring sosial tersebut. Hal ini bisa menjadi alat penting bagi aktivitas kampanye untuk menguji coba dan membuat berita dengan grup politik serta berbagi pesan atau informasi kepada dunia yang lebih luas.

Secara sederhana, ketika pemilih (voter) mengemukakan terkait informasi yang berhubungan dengan kandidat presiden, kemungkinan perbincangan itu telah ada melalui Twitter. "Bagian orang-orang (pengguna) di Twitter mungkin relatif kecil, tetapi itu adalah penonton yang terlibat dengan (informasi) politik," ujar Pakar Komunikasi yang mempelajari social media dari University of Minnesota, Heather LaMarre.

Menurutnya, secara langsung maupun tidak langsung, audiens tersebut akan dapat terpengaruh baik secara online ataupun bukan. "Ini bukan pesan langsung yang bisa memberi pengaruh besar pada orang, ini adalah pesan secara tidak langsung," terangnya.

Sementara itu, belum ada satupun yang mempercayai bahwa kampanye akan mengalami kemenangan atau kekalahan di Twitter. Hal ini hanya segelintir dari upaya komunikasi atau kampanye calon yang dikobarkan melalui dunia maya. Dengan dibatasi hanya 140 karakter, tentunya para kandidat akan terbatas pula dalam cakupan informasi serta memperkuat poin-poin pada pesan yang akan disampaikan.